Rabu, 25 April 2018

Kamis, 5 April 2018 - Kelas Business Practice kali ini adalah Movie time, dan tentunya selalu membuat beberapa rangkuman kejadian mengenai kegiatan yang terjadi pada kelas Business Practice ini.

Nah, kali ini saya akan review film tersebut.. here we go ~


   Top Secreet a.k.a The Billionaire merupakan judul dari film tersebut. Genre film drama yang rilis pada tahun 2011. Top Ittipat adalah peran utama dalam film tersebut.Diawali dari pemuda 19 tahun, Ittipat "Top" mengunjungi bank untuk melakukan peminjaman uang sebesar 10 juta bath. Awalnya si petugas bank tidak begitu memperdulikannya, tapi kemudian ia memberikan kesempatan kepada Top untuk menceritakan alasan mengapa ia meminjam uang.

   Beralih ke 3 tahun yang lalu Top masih berusia 16 tahun, dan masih duduk di bangku sekolah. Top adalah anak orang kaya, ia gemar sekali bermain game online. Dengan menjual beberapa peralatan dan persenjataan dalam games tersebut, Top mampu meraup keuntungan dari game online tersebut. Ia mampu membeli mobil seharga 700 bath dengan hasil bermain gamenya. Berbisnis melalui game online menyebabkan nilai di sekolah menjadi buruk dan orang tua Top pun sangat marah. Saat pengumuman tes masuk Universitas Negeri Top pun tidak diterima. Dan keadaan keuangan ayah Top saat itu membuat sang ayah enggan membiayai kuliahnya, karena itu Top berusaha mencari uang sendiri agar bisa berkuliah di Universitas Swasta.
   Pertama, ia mencoba membuka akun game onlinenya karena ia membutuhkan uang untuk tambahan ia membuka usaha. Namun, sayangnya akun Top di bannned, karena ilegal mengkomersilkan game tersebut. Dari situlah, Top mencoba segala usaha. Ia membeli 50 unit DVD player dengan harga miring namun kualitas sangat buruk. Ia ditipu oleh si penjual. Top nekat untuk menggadaikan jimat milik ayahnya sebesar 100 ribu bath untuk biaya ia masuk kuliah. Tetapi Top masih tertuju pada bisnis, untuk membantu keuangan orang tuanya dan akhirnya mengacuhkan kuliahnya.


   Saat ia mengunjungi Food Expo di salah satu pusat perbelanjaan, ia tertarik dengan mesin keluaran terbaru pembuat kacang Chestnut otomatis.


Akhirnya ia menyewa mesin tersebut, dan memulai usahanya bersama pamannya. Ia membuka usahanya pertama kali di salah satu pusat perbelanjaan. Hari pertama berjualan, terlihat sepi pengunjung, saat sedang menemani Lin (pacar Top) ke pasar ia melihat banyak sekali cara orang berdagang dan menawarkan produk mereka. Dari situlah Top membaca peluang cara agar kacang chestnut nya laku.
   Saat itu Top sedang melaksanakan ujian, tiba-tiba handphone Top berbunyi. Dosen Top sudah memperingatkan agar handphone mahasiswa di nonaktifkan, tapi Top nekat untuk mengangkat dan meninggalkan kelas. Dan ternyata yang menelfon adalah Pamannya. Setelah Top pindah lokasi berjualan, tepat nya di depan pintu masuk mall kacang Chestnut yang dijualnya sangat ramai pembeli. Dan Top sangat gembira, Top berencana membuka 10 cabang kacang Chestnut.
   Akhirnya ia membuka 1 cabang lagi dan menyewa mesin penggoreng kacangnya, namun naas karena asap dari mesin tersebut mengotori langit-langit tembok mall ia diancam kontrak dibatalkan dan tidak diperbolehkan berjualan lagi apabila tidak membersihkan langit-langit mall. Top hanya diberikan waktu satu hari saja untuk membersihkannya yaitu saat mall sudah tutup. Ketika satpam mall menegur Top dan Ibunya, untuk segera pulang karena mall harus sudah kosong. Namun, Top belum selesai membersihkan cat yang tersisa sedikit lagi. Top tampak kesal, ia memberikan selembar uang kertas yang diselipkan ke tangan satpam tersebut. Namun, ditolak oleh satpam tersebut.



  Top sangat marah dan kesal saat itu, kemudian Ibu Top mengajaknya pindah ke China untuk tinggal dengan kakak-kakaknya. Top semakin kesal, karena Ayah dan Ibunya tidak membicarakan hal tersebut pada Top. Ketika pembuatan passport, dan akan take off Top memilih untuk bertahan di Thailand bersama dengan pamannya. Lagi-lagi Top mendapat musibah, toko yang berada di Mall saat itu terpaksa diberhentikan oleh pihak Mall dengan alasan tempat tersebut telah diberikan kepada penjual lain. Top sedih dan kecewa saat mengetahui tempat berjualannya di tutup. Terlebih lagi rumahnya kini telah disita oleh pihak Bank karena Ayahnya terlilit hutang oleh bank sebesar 40juta bath.
   Ketika Top selesai makan di kedai Mie Kepiting, ia keluar dan bertemu dengan Lin dan teman-temannya. Lin marah pada Top karena tidak ada kabar dari Top. Top memeluk Lin dan sedih, akhirnya mereka pulang bersama.
   Saat Lin meminta pada Top ke pecinan untuk makan mie kepiting, Top menolaknya. Kemudian Lin mengeluarkan camilan rumput laut, yang dibawakan dari Provinsi Rayong. Provinsi Rayong berada 650km dari pusat kota Thailand. Top terheran-heran kenapa harus membeli rumput laut jauh sekali. Saat Top mencoba sesuap demi suap, sepertinya Top ketagihan dengan rasa rumput laut itu.
   Kemudian Top memutuskan untuk mencoba bisnis rumput laut dan mengunjungi salah satu ruang Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan Kasetrast University dan mengenalkan diri dan tujuan Top mengunjungi beliau dan menceritakan perjalanan hidupnya melewati hiruk pikuknya berbisnis. Top kemudian mengerti cara packing yang baik agar rumput laut miliknya bisa bertahan lama.
   Mesin penggoreng kacang yang disewanya sudah diangkut dan Top pulang dengan beberapa kardus yang berisi rumput laut. Ia dan pamannya mencoba menggoreng rumput laut tersebut.



      Dari beberapa kardus rumput laut belum ada yang berhasil dan pas sesuai rasa. Namun Top sudah tidak memiliki uang lagi, Top menjual semua komputernya untuk membeli beberapa kardus rumput laut lagi. Saat itu hujan lebat, Top baru saja sampai dirumah dan menemukan pamannya tergeletak dan terluka di dapur. Top membawa pamannya ke rumah sakit. Keesokan harinya, Top mencoba menggoreng sendiri rumput laut yang dibelinya. Setelah habis, ia hampir saja menyerah. Ada 1 kantong rumput laut yang tergeletak di bawah, dan itu merupakan kantong terakhir. Saat Top menggoreng dan mencoba nya, rasanya beda dan enak. Ketika Top mencoba melihat, ternyata kantong tersebut berembun. Top sekarang tau darimana datangnya rasa yang ada pada rumput laut. Ia menggoreng dan memberikan kepada pamannya untuk mencoba hasil gorengannya itu. Ya! Top berhasil! Top semangat kembali untuk usahanya itu. 



   Top mencoba memasarkan kepada perusahaan 7eleven, namun ada banyak persyaratan yang diberikan perusahaan 7eleven kepadanya.  Salah satunya harus mengganti kemasan produk dan harus memiliki pabrik. Akhirnya, Top membuka toko yang sudah lama tidak ditempati oleh orang tuanya, disitulah Top membangun sebuah pabrik. Saat kunjungan tim 7eleven ke pabrik Top, pabrik itu mendapat banyak kritikan. Namun Top berjanji akan memperbaiki. Saat itu Top mendapat e-mail dari perusahaan 7eleven. Dan dikatakan bahwa pabrik yang dimiliki Top sudah bisa diterima dan produknya bisa dipasarkan di beberapa toko di dunia. 
   Perjalanan Top ke gudang 7eleven saat itu hampir saja ditolak oleh pihak 7eleven, karena keterlambatan. Namun, untungnya mereka masih dapat memaklumi. Top sangat bahagia saat itu, dan menelfon Ibunya agar segera kembali ke Thailand. Karena Top sudah bisa membuktikan kepada Orang tuanya kalau Top sukses.
   Penghasilan Top mencapai 1.500 juta Bath per tahun. Dan mempunyai 2.500 karyawan dan Top mengirim produknya ke 6.000 cabang 7eleven dan mengekspornya ke 27 negara di dunia. Top juga memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan. Dan saat itu usia Top 26 Tahun.






Dari tayangan film itu kita bisa belajar bahwa :
- Belajar adalah kunci utama
- Usaha tidak akan mengkhianati hasil
- Sukses harus dimulai dari hal yang terkecil
- Uang bukan segalanya
- Kita perlu jujur dan bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan
- Belajar dari kesalahan bisa menjadikan pengalaman baru untuk kita
- Bekerja keras jika ingin usaha kita sesuai dengan ekspetasi yang di harapkan

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

renny wahyu. Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews

Pages